Rekamfakta.com, Kabupaten Gorontalo- kebakaran lahan tebu milik PT. PG (Pabrik Gula) Gorontalo masih terjadi, bahkan lebih meningkat dari tahun kemarin.
Dikabarkan sejak akhir 2019 kemarin sampai tahun ini, wilayah Kab. Boalemo 420 Ha dan wilayah Kab. Gorontalo 154 Ha lahan tebu yang hangus terbakar sehingga tidak bisa di panen atau hanya tebang buang. sehingganya ada 574 Ha lahan tebu terbakar atau ditaksir sekitar kurang lebih 7 Miliar kerugian perusahaan PG.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim pada akhir tahun kemarin 12/19 melakukan pemantauan akan ketersediaan “stok” gula digudang PT. PG, dari hasih pemantauan itu, ada 2.500 ton gula yang masih tersedia dan masyarakat Gorontalo tak akan mengalami kelangkaan gula.
Seperti halnya dilihat dari website resmi humas Pemprov Gorontalo, wagub Idris “Saya lihat stok gudang di PG Tolangohula ini cukup banyak, sehingga itu untuk menetralisir harga yang ada di Kota Gorontalo, saya menganjurkan kepada manajemen PG Tolangohula untuk melakukan operasi pasar,” terangnya.
Sementara itu Deputi General Manager PG. Tolangohula Suryanto menjelaskan, pihaknya selama ini menyuplai gula pasir ke tiga provinsi, yakni Gorontalo, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah. Untuk memenuhi kebutuhan di Gorontalo, PG. Tolangohula menyuplai sebanyak 2.000 ton gula pasir perbulan.
“Kita prioritaskan kebutuhan gula pasir untuk Gorontalo, sedangkan untuk Manado dan Palu kita kurangi. Nanti setelah kita mulai lagi proses produksi pada bulan Februari 2020, suplai ke daerah lain akan normal kembali karena produksi kita mencapai 5.000 ton perhari,” tandas Suryanto.
Namun ditahun 2020 ini akankah PT. PG bisa mengolah atau memproduksi 5.000 ton perhari?, Gorontalo, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah, bagaimana dengan ketiga provinsi ini yang setiap bulannya disupalai gula oleh PT. PG ?
Akankah Gorontalo akan mengalami krisis gula?, dengan melihat kondisi yang ada sekarang, banyaknya lahan tebu perusahaan pabrik gula yang setiap harinya terbakar, “mungkin saja”.
Amir Tahir, Kepala HUMAS dan Pertanahan PT. PG saat dikonfirmasi oleh awak media ini 18/20, mengaku pihak perusahaan sekarang ini mengalami kerugian yang besar dan sangat kewalahan menghadapi persoalan kebakaran lahan yang terjadi setiap harinya.
“Kami sudah menjaga dengan ketat di semua pos lahan, bahkan pemadam sudah standby ditempat, namun apa yang terjadi, ada yang dibakar sampai 20 titik diwaktu yang sama, hal ini yang membuat kami kewalahan, petugas kami tidak bisa memadamkan api yang begitu banyak sedangkan ini terjadi pada waktu yang bersamaan” ungkap amir
Ia pun (Amir) menambahakan bahwa kami belum bisa memastikan kalau siapa orang yang sengaja dibalik hal ini “ada orang yang dengan sengaja melakukannya pak, bahkan dia “oknum” dengan secara terang-terangan membakarnya dengan obor, petugas kami pernah mengejarnya namun tidak bisa diketahui kalau siapa yang membakar tersebut.” tutupnya.
Sementara itu dari hasil investigasi tim rekamfakta.com, kembali terjadi kebakaran lahan tebu di Desa Kramat Kecamatan Paguyaman pada pukul 22:30 kamis 20/02/20, tebu yang hangus dilalap api 0,44 Ha.
Menurut keterang dari koordinator wilayah, Yahya Supu dan Jamrud selaku Kepala Dusun yang juga berjaga dipos, mereka tidak sempat melihat siapa yang membakar tebu tersebut. “untunglah pak kami sudah bersiap disini, ketika melihat ada api dilahan, dengan tim kami bergerak cepat sehingga apinya cepat dipadamkan dan tidak cepat meluas,” ucap Jamrud.
Dengan demikian pihak PT. PG kembali menghimbau dan melibatkan masyarakat apabila melihat atau berhasil menemukan oknum yang membakar atau sementara membakar lahan tebu tersebut, maka akan diberikan imbalan atau hadiah senilai 10 juta rupiah oleh PT. PG Tolangohula. (RF01)
Great content! Super high-quality! Keep it up! 🙂