‎Aktivis Desak Kapolda Usut Dugaan Keterlibatan Oknum Polisi dalam Pengiriman Batu Hitam

Rekam Fakta, Bone Bolango  — Informasi mengenai aktivitas pengiriman batu hitam (black stone) dari wilayah Bone Bolango kembali mencuat dan memantik perhatian publik.
‎
‎Sejumlah isu yang beredar menyebut adanya dugaan keterlibatan seorang oknum anggota Polri dalam proses pengiriman material tersebut.
‎
‎Belakangan ini, masyarakat Gorontalo ramai membicarakan seorang anggota kepolisian berinisial (N) yang bertugas di Polres Boalemo. Oknum tersebut diduga memiliki hubungan dengan seorang investor berinisial (D) alias Djoli, yang disebut-sebut terlibat dalam aktivitas pengiriman batu hitam. Isu ini kian menguat bersamaan dengan munculnya dugaan pelanggaran etik lain yang sebelumnya turut menyeret nama yang sama di media sosial.
‎
‎Pantauan para aktivis serta informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menguatkan dugaan adanya peran oknum (N) dalam memfasilitasi proses pengiriman batu hitam dari wilayah Bone Bolango.
‎
‎Aktivis Gorontalo, Fajri Langgene, mendesak Kepolisian Daerah Gorontalo untuk mengambil langkah tegas terkait dugaan tersebut. Ia menilai penanganan secara transparan sangat penting demi menjaga integritas serta marwah institusi kepolisian.
‎
‎“Kami meminta agar Kapolda menindak tegas oknum berinisial (N), yang diduga terlibat dalam memfasilitasi pengiriman batu hitam oleh salah satu investor atas nama Djoli, sebab hal ini berpotensi merusak citra lembaga kepolisian,” tegas Fajri.
‎
‎Ia berharap langkah tegas dari pimpinan kepolisian dapat memberikan efek jera serta memastikan tidak ada anggota yang bertindak di luar ketentuan institusi.
‎
‎“Dengan adanya tindakan tegas Kapolda Gorontalo, semoga bisa memberikan efek jera bagi oknum anggota Polri yang tidak menjaga marwah lembaga itu sendiri,” ujarnya.
‎
‎***