Rekamfakta.com, Kota Gorontalo – Beberapa hari lalu Kementerian Luar Negeri lewat Retno Marsudi mengeluarkan pernyataan bahwa Indonesia sangat peduli pada Palestina dan mengecam agresi Israel. Jokowi selaku Presiden pun telah membuat Liga Negara-Negara Asia Tenggara menggalang dukungan dan mengutuk serangan Israel.
Indonesia juga telah berulang kali mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk mengambil langkah nyata terhadap pelanggaran yang terus dilakukan oleh Israel. Indonesia terus berusaha semaksimal mungkin di semua lini untuk membantu rakyat Palestina, termasuk di Committee on the Exercise of the Inalienable Rights of the Palestinian People (CEIRPP).
CEIRPP adalah komite di Majelis Umum PBB yang dibentuk tahun 1975 dengan mandat untuk memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina, termasuk hak kemerdekaan Palestina. Saat ini Indonesia adalah salah satu negara anggota Biro dan memangku jabatan Wakil Ketua dalam Komite tersebut.
Tak hanya di PBB, Indonesia juga mengusulkan agar Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Gerakan Non Blok (GNB) untuk dapat segera melakukan pertemuan khusus untuk membahas ini, bahkan Presiden Jokowi telah berkomunikasi langsung dengan sejumlah Pemimpin Negara Sahabat, seperti Presiden Turki, Yang Dipertuan Agong Malaysia, Perdana Menteri Singapura, Presiden Afganistan, Sultan Brunei Darussalam, dan Perdana Menteri Malaysia.
Oleh karena itu Paris Djafar selaku Aktivis ternama di Provinsi Gorontalo mengaku sangat miris ketika membaca berita yang dikeluarkan oleh kabarcelebes.id dengan judul “Tak Bersuara Soal Palestina, Rachmat Gobel diminta Mundur Dari Wakil Ketua DPR-RI”.
Paris Djafar menegaskan bahwa konflik berkepanjangan yang ada di Negeri Palestina adalah kewenangan Presiden Indonesia melalui Menteri Luar Negeri dan telah banyak usaha yang dilakukan Presiden Jokowi melalui Kementrian Luar Negeri.
“Jadi Fachrudin yang asal bunyi, Rachmat Gobel sebagai Wakil Ketua DPR-RI dan sebagai Wakil Rakyat sudah bekerja sesuai tupoksi yang di Amanatkan UU tentang tugas dan wewenang Anggota DPR-RI, dan juga Rachmat Gobel bukan type Orang yang seperti anda yang tidak jelas dan cuma suka usil dan asal bunyi, dan mau membentuk opini, namun sayang anda mesti banyak belajar lagi tentang UU yang terkait dengan tupoksinya Anggota DPR-RI,” ketus Paris.
Paris menambahkan bahwa Fachrudin ini sangat kentara kalau dia adalah suruhan *”Rezim Firaun”*, karena terlihat dari caranya menyerang Rachmat Gobel yang mengandung unsur kebencian, iri dan dengki karena tidak mampu bersaing dengan keturunan bibit unggul, karena menurut Paris bahwa Firaun itu cuma bibit dari seorang yang tidak jelas.
“Apalagi Fachrudin ini sudah meminta mundur kepada Rachmat Gobel, siapa sih Fachrudin ini ?? dan apa kapasitasnya ??, kenal saja tidak, jangan-jangan Fachrudin ini orang yang lagi sakit, saya sarankan Fachrudin periksa dulu ke Dokter Spesialis Kejiwaan untuk diperiksa tentang Kesehatannya, atau apakah Fachrudin ini punya keinginan untuk mengantikan Rachmat Gobel di DPR-RI sekaligus menjadi Wakil Ketua ??,” tutup Paris Djafar dengan tertawa terbahak-bahak.
(0N4L/RF)