Rekam Fakta, Opini – Usai putusan MK yang menolak permohonan pasangan 01 dan 03 sehingga memastikan bahwa pasangan 02, Prabowo-Gibran secara sah terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden selama 5 tahun kedepan, Masyarakat kini akan menanti suguhan kontestasi politik daerah untuk memilih pemimpin lokal mereka selama 5 tahun kedepan.
Baru-baru ini Forum mahasiswa Gorontalo merilis 10 kandidat bakal calon Wali Kota Gorontalo potensial untuk ambil bagian di arena tarung Pilkada 2024.
Dari 10 nama, 4 figur berlatar belakang pengusaha, 4 figur lainnya punya background dasar sebagai politisi murni, dan 2 sisanya adalah akademisi.
Munculnya 4 pengusaha lokal seperti Ramli Anwar, Syarif Abdul Wahab, Iskandar Uno dan Hardi Hemeto mampu menyita perhatian lebih dari publik. Hal ini lantaran jika biasanya para pengusaha acap kali bermain dibalik layar kali ini mereka seolah tak ingin jadi penonton lagi.
Nama-nama pengusaha diatas memang sejatinya kerap jadi bahan perbincangan diberbagai warung kopi yang ada di Kota Gorontalo. Namun dari keempat nama itu, barangkali hanya Ramli Anwar yang benar-benar secara terang-terangan menegaskan diri bakal ke Pilwako 2024, sementara yang lain masih begitu samar-samar.
Namun pertanyaannya, masihkah ada waktu untuk ragu-ragu ditengah proses tahapan yang akan segera dilaksanakan. Bahkan para kandidat pun pastinya akan berpacu dengan waktu untuk sesegera mungkin menentukan pasangan atau wakilnya.
Politisi kawakan seperti Adhan Dambea yang juga namanya dirilis oleh Forum mahasiswa Gorontalo bahkan sudah mengumumkan wakilnya yakni Indra Gobel (yang orang-orang ketahui juga merupakan seorang pengusaha). Sementara nama politisi lainnya macam Fikram Salilama, Risman Taha, dan Erwinsyah Ismail masih berkutat pada internal partai masing-masing.
Untuk dua nama tersisa yang berasal dari kalangan akademisi yakni Prof Eduart Wolok dan Roy Hasiru belum pernah sama sekali menunjukkan secara masif gerak-gerik terkait pencalonan mereka di Pilkada 2024.
Praktis penulis berpandangan, arena Pilkada 2024 di Kota Gorontalo akan menjadi duel antara pengusaha vs politisi. Jika benar terjadi demikian tentu publik menanti hari-hari penentuan para kandidat untuk mantap menetapkan pasangan masing-masing.
Ketiadaan Imcumbent membuat Pilwako kali ini begitu seru. Karena semuanya tentu dapat disebut memulai pada garis start yang sama sehingga kans menuju kursi DM 1 A juga sama.
Benarkah dari kalangan pengusaha sulit menentukan Wakil?
Kandidat dari kalangan pengusaha memang saat ini tidak terdaftar sebagai kader atau anggota Partai politik manapun. Sosok Ramli Anwar Ahmad pasca menjabat sebagai Anggota DPRD Kota Gorontalo 2009 silam diketahui vakum dari panggung politik dan juga partai ia bernaung dahulu yakni partai Golkar.
Sementara Iskandar Uno atau begitu akrab disapa Kak Chiko saat ini masih mengemban amanah sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Gorontalo. Untuk Syarif Abdul Wahab saat ini memimpin Ivendo Gorontalo dan Hardi Hemeto selama ini diketahui hanya fokus pada bidangnya sebagai pengusaha dan dapat disebut jauh dari hingar bingar partai politik.
Berbagai alasan tentu dapat menjadi faktor para pengusaha ini belum secara terang memutuskan langkah politik apa yang akan diambilnya.
Mulai dari menganalisa secara matang rencana dan strategi kandidat lainnya, persiapan pribadi baik itu budgeting, mental, tim yang solid semuanya perlu dipersiapkan dengan baik. Terlebih bila mereka benar-benar akan maju melalui jalur non partai.
Tak kalah ketatnya, kalangan politisi pun hingga saat ini masih terus setia menunggu hasil keputusan final partai masing-masing dan ogah untuk asal tabrak masuk dan pada faktanya hingga saat ini baru hanya Adhan Dambea saja yang mantap mengumumkan Indra Gobel sebagai pasangannya menuju Pilwako.
Politisi Adhan Dambea memang beda, disaat yang lain masih saling menganalisis, menebak, memperkirakan langkah apa yang akan ditempuh oleh para figur yang potensial akan menjadi pesaing, Adhan justru memilih mantap Indra Gobel tanpa ragu-ragu. Teringat pada strategi Jenderal Sun Tzu; kagetkan ular dengan memukul rumput di sekitarnya, ketika anda tidak mengetahui rencana lawan secara jelas, serang dan pelajari reaksi lawan.
Overall, berapapun pasang calon yang nantinya akan ditetapkan oleh KPU entah di maju lewat partai atau non partai, masyarakat Kota Gorontalo pastinya menaruh harapan baru pada program-program yang akan disuguhkan oleh para calon untuk membuat wajah ibu kota provinsi jauh lebih baik dan menjadi kota yang asyik untuk dihuni.
Suasana politik yang sejuk, damai, dan tentunya asyik menjadi tanggung jawab bersama. Mari nantikan se-asyik apa langkah baru politik Kota Gorontalo entah itu dengan wajah baru maupun wajah-wajah lama yang pasti Kota Gorontalo akan punya pemimpin baru lagi.
Penulis : Anki Priutama Putra, Pencetus Agora Institute
***/RF