Berita  

‎Hasil Survei JSI: Paslon 02 MARIYO Unggul di PSU Pilgub Papua 2025

Doc. Istimewa
banner 120x600


‎Rekam Fakta, Jakarta — Jaringan Survei Independent (JSI) merilis hasil survei terbaru menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Gubernur (Pilgub) Papua 2025. Survei ini dilakukan guna mengukur preferensi pemilih dan dinamika elektoral menjelang pelaksanaan PSU yang dijadwalkan pada 6 Agustus 2025.

‎Dalam simulasi pilihan calon gubernur, pasangan calon (paslon) nomor urut 02, Matius Fakhiri–Aryoko Alberto (MARIYO), mencatatkan keunggulan tipis dengan perolehan dukungan sebesar 49,5 persen. Sementara itu, paslon nomor urut 01, Benhur Tomi Mano–Constant Karma, mendapatkan 44,6 persen suara responden. Adapun 5,9 persen responden belum menentukan pilihan atau menyatakan undecided.

‎Direktur Eksekutif JSI, Harry Khairul Anwar, menyampaikan bahwa survei dilakukan pada 20–29 Juni 2025 dengan total 1.589 responden yang tersebar di enam wilayah pelaksanaan PSU: Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi, Kepulauan Yapen, dan Biak Numfor.

‎“Metodologi survei menggunakan teknik multistage random sampling, dengan margin of error ±2,5 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen,” jelas Harry dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (31/7/2025).

‎Dari sisi partisipasi, hasil survei menunjukkan bahwa 70 persen responden menyatakan akan hadir di TPS saat hari pemungutan suara. Namun demikian, masih ada 30 persen yang menyatakan ragu atau tidak akan hadir, yang menurut Harry menjadi catatan penting bagi penyelenggara pemilu dan pasangan calon untuk terus meningkatkan sosialisasi dan partisipasi publik.

‎“Partisipasi pemilih menjadi salah satu tantangan utama, terlebih dalam konteks PSU. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang lebih aktif untuk menyentuh basis-basis pemilih yang selama ini masih belum terlibat maksimal,” ungkapnya.

‎Dalam aspek keteguhan pilihan, survei juga mengungkap bahwa 87 persen responden menyatakan bahwa pilihan mereka tidak akan berubah meskipun ada potensi praktik politik uang. Namun, 13 persen sisanya mengaku masih bisa terpengaruh oleh faktor tersebut.

‎JSI menekankan bahwa hasil survei ini bukan prediksi mutlak hasil akhir PSU, namun menjadi cerminan dinamika opini publik yang dapat berubah hingga hari pemungutan suara. Faktor-faktor seperti debat kandidat, kampanye langsung, dan isu-isu lokal dapat mempengaruhi arah pilihan masyarakat.

‎“Dengan selisih tipis antara kedua paslon, kami menilai bahwa pertarungan di PSU ini akan berlangsung sangat kompetitif. Kerja lapangan, komunikasi yang efektif, dan menjaga integritas pemilu menjadi kunci utama bagi semua pihak,” pungkas Harry.

‎JSI mengajak masyarakat Papua untuk menggunakan hak pilihnya secara cerdas dan bertanggung jawab demi masa depan provinsi yang lebih baik.

‎***