Berita  

Jurnalisme Tercoreng! DPD PJS Gorontalo Ungkap Konspirasi di Tambang Ilegal

Jhojo Rumampuk (Doc. Rekam Fakta)
banner 120x600

Rekam Fakta, Gorontalo – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jurnalismedia Siber (PJS) Provinsi Gorontalo mengambil sikap tegas terkait mencuatnya dugaan pemerasan yang diduga melibatkan dua oknum wartawan di kawasan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Pohuwato.

Ketua DPD PJS Gorontalo Jhojo Rumampuk mengungkapkan bahwa hasil investigasi timnya menemukan indikasi kuat adanya konspirasi yang melibatkan seorang pria berinisial RJ alias Rian, bersama sejumlah pihak yang mengatasnamakan gabungan wartawan dan LSM.

“Berdasarkan informasi dari tokoh masyarakat setempat, RJ disebut-sebut menawarkan jasa kepada pelaku usaha PETI dengan dalih mampu ‘mengamankan’ dua wartawan tertentu, tentu dengan persyaratan tertentu,” ujarnya dalam pernyataan resmi, Minggu (09/02/2025).

Tak hanya itu, DPD PJS Gorontalo mengaku telah mengantongi bukti-bukti yang mengarah pada praktik manipulasi dan intimidasi dalam pengelolaan tambang ilegal tersebut.

“Kami tidak akan tinggal diam. Pada Senin mendatang, DPD PJS Gorontalo akan melaporkan RJ beserta oknum terkait ke Polda Gorontalo dengan menyertakan bukti yang telah kami kumpulkan,” tegas Jhojo.

Menurutnya, tindakan semacam ini mencoreng profesi jurnalis dan merusak kredibilitas media. DPD PJS berkomitmen menjaga integritas dunia pers serta memastikan bahwa jurnalistik tetap menjalankan fungsi kontrol sosial tanpa intervensi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

“Kami berharap Polda Gorontalo segera mengambil langkah hukum tegas agar tidak ada lagi pihak yang menyalahgunakan nama wartawan atau LSM demi kepentingan pribadi,” tambahnya.

Kasus ini menjadi perhatian serius masyarakat Pohuwato yang selama ini merasakan dampak buruk dari aktivitas PETI dan berbagai polemik terkait pengelolaan serta pengamanan tambang ilegal di wilayah tersebut.

DPD PJS Gorontalo menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas demi menjaga marwah jurnalistik dan kepentingan masyarakat yang lebih luas.

***