Rekam Fakta, Politik – Isu yang menarik perhatian masyarakat dalam pilkada serentak adalah bagaimana pasangan calon menunjukkan komitmen dan konsep mereka untuk memberantas korupsi.
Idris Rahim dan Andi Ilham, calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Gorontalo, telah merumuskan tiga strategi untuk menekan potensi korupsi jika pasangan “IDAMAN” ini memenangkan kepercayaan rakyat dalam Pilwako.
“Korupsi adalah musuh bersama karena dapat menghambat pencapaian tujuan negara. Oleh sebab itu, pemberantasan korupsi diupayakan mulai dari tingkat nasional hingga daerah,” ujar Idris Rahim saat diwawancarai oleh awak media di kediamannya, Senin, (4/9/2024).
Karena korupsi kata Idris, sangat merugikan rakyat banyak, sehingga Paslon IDAMAN sejak awal terbentuk memiliki kesepakatan bersama untuk memberangus korupsi dengan pendekatan beberapa konsep.
Memang kata mantan Wagub dua periode ini, jika melihat presentase gaji yang diterima ASN tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga mereka melakukan aktifitas lainnya untuk bisa memperoleh pendapatan tambahan.
“Gaji mereka (ASN) hanya cukup untuk kebutuhan selama 2 minggu, karena ada kebutuhan cicilan rumah, cicilan motor, tagihan telpon dan air serta kebutuhan anak-anak yang harus dipenuhi. Sehingga tidak heran pegawai berupaya memperoleh tambahan penghasilan diluar jam kerja,” katanya.
Olehnya menurut dia, ikhtiar yang dilakukan Paslon IDAMAN ketika diberi amanah adalah dengan melakukan tiga hal, pertama adalah peningkatan kesejahteraan pagawai.
“Jika rakyat Kota Gorontalo mempercayakan kami Paslon IDAMAN, maka salah satu konsep yang dilakukan adalah meningkatkan kesejahteraan pegawai, tentu ini berdasarkan kinerja pegawai yang bersangkutan,” terangnya.
Disamping meningkatkan kesejahteraan pegawai, juga wajib hukumnya bagi ASN mempelajari, memahami dan mengamalkan produk peraturan perundan-undangangan terkait korupsi, utamanya menyangkut penyalahgunaan keuangan negara.
“Insya Allah ada tiga hal itu yang akan kami lakukan, pertama tingkatkan kesejahteraan ASN, kedua mengamalkan segala aturan terkait korupsi, utamanya soal penyalahgunaan keuangan negara dan ketiga ASN harus profesional dalam kinerja dan tentu berintegritas,” terangnya.
Meski demikian, Idris mengingatkan bahwa korupsi ini musuh bersama dan harus bersama-sama berikhtiar untuk memberantasnya. “Ini bukan hal mudah, butuh kesadaran kolektifitas semua eleman masyarakat, Insya Allah jika kami terpilih tiga konsep diatas kami terapkan,” pungkasnya.
***


















