Berita  

RSB Diduga Aktor Baru di Tambang Ilegal Pohuwato, Klarifikasi Berujung Penyangkalan

Foto Ilustrasi (Doc. Rekam Fakta)
banner 120x600

Rekam Fakta, Pohuwato – Aktivitas tambang emas tanpa izin (PETI) di Kabupaten Pohuwato kembali menyeruak. Kini, sosok baru yang mencuat dalam pusaran praktik ilegal tersebut adalah Revan Saputra Bangsawan (RSB), yang diduga memiliki keterkaitan langsung dengan operasional sejumlah alat berat di lokasi tambang ilegal.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, terdapat sedikitnya 15 unit alat berat yang diduga kuat milik RSB, saat ini beroperasi di wilayah PETI Pohuwato. Kendali lapangan dikabarkan berada di tangan seseorang berinisial OPN, yang disebut-sebut sebagai koordinator teknis kegiatan tambang tersebut.

Temuan ini juga diperkuat oleh hasil investigasi internal tim PJS Gorontalo, yang mengidentifikasi OPN sebagai sosok kunci dalam skema operasional alat berat di area yang secara hukum tidak mengantongi izin resmi.

Salah satu narasumber yang identitasnya sengaja dirahasiakan mengungkapkan, ia pernah memanfaatkan dua unit alat berat milik RSB untuk kepentingan tambang. Namun, kini ia mengaku telah menghentikan kerja sama tersebut.

“Dulu saya pakai dua alat dari RSB, tapi sekarang saya sudah tidak kerja sama lagi,” ujarnya singkat.

Namun demikian, ketika tim media FaktaNews mencoba meminta klarifikasi langsung kepada RSB melalui sambungan pesan, respons yang diterima justru mengejutkan, kontak awak media diblokir. Upaya lanjutan untuk menghubungi orang dekat RSB yang dikenal dengan nama Anto, juga tidak membuahkan hasil. Tidak ada balasan maupun pernyataan resmi hingga berita ini disusun.

Meski demikian, media lain, WartaPol, akhirnya berhasil mendapatkan respons dari RSB yang langsung membantah seluruh tudingan.

“Iya, saya memang punya banyak alat, lebih dari 100 unit, tapi itu di Kalimantan. Kalau dibilang saya kerja di tambang ilegal, apalagi di wilayah Manado atau Gorontalo, sepertinya Anda salah orang. Bukan tipe saya bermain di jalur ilegal. Tolong cari tahu yang benar, jangan hanya dengar dari omongan orang,” tegas RSB saat dikonfirmasi pada 21 Juni 2025 melalui pesan WhatsApp.

Pernyataan tersebut menjadi bantahan pertama dan satu-satunya yang keluar dari pihak RSB, meskipun sebelumnya sempat sulit dijangkau untuk memberikan klarifikasi langsung.

Kini, bola panas berada di tangan aparat penegak hukum. Publik menanti langkah tegas dari pihak berwenang, apakah akan diam, atau menelusuri lebih jauh dugaan keterlibatan figur-figur besar dalam aktivitas tambang ilegal yang makin masif di Bumi Panua.