Rekamfakta.com, Bone Bolango – Disamping kegiatan belajar mengajar, kegiatan Ekstrakurikuler juga menjadi kebutuhan utama yang sangat penting bagi pengembangan minat dan bakat para siswa di sekolah, tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yaitu memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencuci tangan dengan sabun setiap memulai dan mengakhiri suatu kegiatan.
Implementasi kegiatan ekstra kurikuler di tengah Pandemi COVID-19 saat ini menjadi tantangan tersendiri buat semua sekolah di berbagai tingkatan, karena harus menyiasati agar kegiatan ekstra kurikuler tetap berjalan walaupun adanya pembatasan kegiatan tatap muka di sekolah, dan juga Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler ini tidak lepas dari amanah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan untuk pengembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi Warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Turunan dari Undang-undang SISDIKNAS tersebut adalah Permendikbud No.62 tahun 2014 tentang kegiatan Ekstra Kurikuler. Selain sebagai ajang penyaluran ekspresi peserta didik terkait dengan bakat dan minatnya, kegiatan Ekstra Kurikululer juga bisa dimanfaatkan untuk ajang peningkatan Citra Sekolah dalam kaitannya dengan peraihan medali atau piala dalam setiap event kejuaraan yang diselenggarakan pihak internal maupun eksternal.
Hal yang berbeda terjadi di Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Negeri Kabila yang berada di Kabupaten Bone Bolango, dimana menurut sebagian besar siswanya, banyak kegiatan Ektra Kurikuler yang tidak di izinkan oleh Kepala Sekolah karena alasan Pandemi COVID-19, meskipun kata mereka bahwa status Kabupaten Bone Bolango saat ini sudah berada pada Level 1.
Salah seorang siswa SMA 1 Kabila yang tidak mau disebutkan namanya mengaku sangat sedih dan kecewa dengan sikap Kepala Sekolahnya yang tidak mau mendengarkan keluh kesah dan aspirasi para siswanya.
“Tujuan Kami disini sebagai siswa hanya sekedar menyampaikan aspirasi, sesuai dengan apa yang kami rasakan dan kami alami, menurut kami, Kepsek ini jarang sekali untuk mengizinkan kami melakukan kegiatan-kegiatan Osis atau kegiatan Organisasi lain atau Ekstra Kurikuler, padahal kemarin-kemarin juga sempat kami lihat juga beliau melaksanakan kegiatan yang dari luar, dan kegiatan itu justru lebih banyak orangnya yang hadir dan lebih berpotensi penyebaran COVID-19, karena banyak yang dari luar sekolah, contohnya waktu kami kelas XI, kami mau melaksanakan kegiatan Pramuka, tapi disuruh tunda, namun malahan beliau melaksanakan lomba debat Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia dengan pesertanya dari sekolah lain dan orang luar yang jumlahnya lebih banyak,” ungkap Tukul (nama samaran,red).
Adapun kegiatan yang di izinkan itu menurut Tukul, harus menunggu proses waktu yang sangat lama, bahkan pernah ada suatu kegiatan yang sudah diusulkan dan dipersiapkan oleh siswa, hari ini di izinkan, namun menjelang hari H dibatalkan oleh Kepala Sekolah dengan sepihak.
“Kami rasa SMA 1 Kabila ini sudah jarang mendapatkan prestasi, terutama pada kegiatan di tingkat Provinsi, contohnya seperti Paskibraka, baru tahun ini tidak ada perwakilan yang menjadi utusan SMA 1 Kabila ke Provinsi, hanya ke Kabupaten, karena sulit untuk diizinkan untuk latihan meskipun dengan jumlah terbatas tidak diizinkan, karena beliau hanya terfokus dan lebih memperhatikan proyek-proyek di sekolah ini dibandingkan dengan kegiatan-kegiatan siswa yang justru bisa memberikan prestasi dan mengharumkan nama SMA 1 Kabila ini,” tegas Tukul.
Tukul menambahkan bahwa sebuah prestasi, misalnya dalam kegiatan lomba atau kejuaraan yang melibatkan peserta didik dalam bingkai Ekstra Kurikuler, pada akhirnya akan sangat membantu perkembangan karir peserta didik yang bersangkutan. Misalnya, para Siswa akan mempunyai akses khusus untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri/Swasta melalui jalur prestasi Non Akademik.
“Dengan demikian, kegiatan Ekstra Kurikuler di masa Pandemi COVID-19 ini tetap memiliki Urgensi. Dari sisi tujuan pelaksanaan kegiatan Ekstra Kurikuler tidak ada perubahan, yang berubah hanyalah media atau sarana penunjang dan pola kegiatan yang harus mengikuti Protocol Kesehatan, dan kami sudah menjalankan hal itu dengan di vaksin dan kami juga tetap patuh terhadap Protocol Kesehatan,” sambungnya lagi.
“Harapan kami, kedepannya untuk Pimpinan Sekolah ini tidak hanya terfokus pada proyek saja, tapi lebih memperhatikan semua kegiatan-kegiatan kami para siswa, yang bisa jadi dapat memberikan banyak prestasi bagi SMA 1 Kabila, baik di bidang Akademik maupun Non Akademik, namun jika tidak ada perubahan untuk kedepannya, kami harap Pimpinan Sekolah mundur saja dan bisa digantikan dengan yang lebih baik dan bisa lebih memperhatikan lagi semua kegiatan dan prestasi kami, karena menurut pandangan kami semua bahwa prestasi SMA 1 Kabila ini sudah menurun,” pungkas Tukul.