Rekamfakta.com, Kota Gorontalo – Beberapa hari terakhir Universitas Ichsan (Unisan) Gorontalo diterpa isu pungutan liar (pungli) dari oknum yang tidak bertanggung jawab.
Dari postingan screenshoot yang tersebar di berbagai group medsos dan WhatsApp(WA) di jelaskan, masih banyak mahasiswa Unisan yang belum mendapatkan perlengkapan seperti yang tertera di brosur berupa jas almamater, tas, dan lain sebagainya.
Selain itu, dalam kutipan poin dari isu yang tersebar dicantumkan juga keluhan mahasiswa mengenai WC atau Toilet dilantai satu yang rusak dan berbau.
Sebelumnya pada Sabtu, (16/07/2022) melalui beberapa media online Dr. Arman. S.sos.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sospol dan Ilmu Politik (Sospol) Unisan sudah membantah dengan tegas kalau isu terkait pungli tidak benar adanya.
Berita terkait :
Dekan Sospol Unisan Bantah Isu Pungli Yang Menimpah Kampusnya
Rektor Unisan Gorontalo Dr. Abdul Gaffar Latjoke, M.Si., ketika konferensi pers pada Senin, (18/07/2022) menerangkan, pihaknya sudah melakukan rapat internal membahas isu ini, dan dipastikan tidak ada oknum dosen yang melakukan pungli.
” saya sudah mengadakan rapat tadi dari jam 9 sampai jam 12.30, ini baru selesai, kami minta pertanggung jawaban semuanya (para Dosen), berdasarkan hasil rapat tersebut ya kita pastikan bahwa apa yang dikatakan atau ditudingkan Unisan sebagai lumbung Pungli itu dianggap tidak ada, atau tidak benar “, Ucap Gaffar.
Rektor Unisan itu juga menjelaskan sebelumnya dia belum bisa memberikan keterangan dikarenakan posisinya yang masih menjalani pengobatan di Jakarta.
” Kemarin ada wartawan yang menghubungi saya, tapi saya arahkan ke Wakil Rektor (WR) 3 Bidang Kemahasiswaan, dikarenakan saya masih berobat di Jakarta” terang Gaffar
Kemudian terkait persoalan perlengkapan Gaffar menjelaskan, barang-barang tersebut sudah ada di Gudang, hanya saja belum semua sampai, hal itu terjadi karena dampak pandemi Covid -19 yang membuat penerbangan hingga pengiriman barang pada saat itu tertutup.
” Terkait dengan masalah perlengkapan itu sudah ada yang sampai di gudang , dimana perlengkapan ada 4 dan 3 diantaranya sudah sampai tapi keburu Covid -19 jadi barang kita tidak boleh keluar. Jas almamater kami tertahan di Jakarta, sehingga yang dibagi hanya 3 yang sudah sampai, dengan berbagai alasan penjahitnya itu dan kita sudah mendapatkan info bahwa tanggal 30 ini sudah selesai semuanya. Bahwa yang sudah membayar itu rata-rata sudah mengambil, jadi saya jelaskan sejujurnya bahwa 2 angkatan terakhir ini sudah tidak ada lagi pungutan.” Jelas Gaffar.
Terakhir mengenai WC/Toilet yang rusak dan berbau dirinya mengatakan, bau tersebut dikarenakan adanya pipa yang bocor dan sekarang sudah di perbaiki.
“Jadi itu WC sudah diperbaiki, memang lalu sempat bau karena ada pipa yang bocor, tapi sudah kami perbaiki, toilet lainnya yang rusak juga sudah bagus, memang ada beberapa yang sampai sekarang belum berfungsi karena masih dalam tahap perbaikan”, Pungkasnya.
Rachmad/RF