Rekamfakta.com, Kabupaten Gorontalo – Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Gorontalo (Kabgor) menetapkan Direktur dan Direktur Utama BUMD PT. Global Gorontalo Gemilang (GGG) SK dan AP sebagai Tersangka Kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) yang merugikan negara Rp. 897.514.518,00. (Delapan Ratus Sembilan Puluh Tujuh Juta Lima Ratus Empat Belas Ribu Lima Ratus Delapan Belas Rupiah). Senin, (06/03/2023).
Penetapan kedua tersangka ini dikarenakan adanya penyertaan modal tahun 2019 sebesar RP. 2,2 M yang di berikan Pemda Kabgor kepada BUMD PT. GGG.
” Yang mana dalam pengelolaan keuangan BUMD ditemukan adanya mens rea / adanya perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh para tersangka sehingga bertentangan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah (BUMD),” ucap Kajari Kabgor Armen Wijaya saat memberikan Konferensi Pers.
” Selain PP 54 tahun 2017, para tersangka juga melanggar Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor : 118 Tahun 2018 tentang Rencana Bisnis, Rencana Kerja dan Anggaran, Kerja Sama, Pelaporan dan Evaluasi BUMD,” sambung Armen
” Dengan terpenuhinya 2 (dua) alat bukti dari hasil penyidikan, dimana perbuatan yang dilakukan oleh para tersangka tersebut mengakibatkan kerugian keuangan Negara sebagaimana perhitungan dari BPKP Provinsi Gorontalo yang telah kami terima yaitu sebesar Rp. 897.514.518,00.,” jelas Kajari Kabgor.
” Bahwa setelah ditetapkan sebagai tersangka kemudian para tersangka dilakukan pemeriksaan dengan didampingi oleh Penasihat Hukum masing-masing baik yang ditunjuk oleh Penyidik ataupun ditunjuk oleh tersangka itu sendiri, kedua tersangka oleh Tim Jaksa Penyidik langsung dilakukan penahanan selama 20 (dua puluh) hari ke depan di Lapas Kelas IIA Gorontalo sampai dengan tanggal 25 Maret 2023,” urai Armen.
” Kedua tersangka dikenakan pasal 2 dan 3 Undang-Undang Tipikor dan ancaman pidana 20 tahun penjara,” pungkas Armen Wijaya Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Gorontalo.
***/RF