Kontrak Mata Kuliah Wajib Bayar 10 Juta, Orang Tua Mahasiswa Unbita Mengeluh

Foto Istimewa
banner 120x600

Rekam Fakta, Gorontalo – Kampus Universitas Bina Taruna (Unbita) dinilai menyusahkan orang tua dari para mahasiswanya.

Ini diungkapkan langsung oleh salah satu orang tua dari mahasiswa yang kuliah di kampus tersebut.

Menurut Informasi, Unbita memiliki program mata kuliah dengan jumlah 2 SKS yang wajib di kontrak mahasiswa semester 4 Fakultas Administrasi dan Ilmu Sosial (Fais). Yaitu “Kuliah Orientasi”.

Program tersebut mewajibkan setiap mahasiswa untuk membayar uang tunai sebesar Rp. 10.000.000, (Sepuluh Juta Rupiah) untuk mengikuti kuliah orientasi di pulau Jawa pada bulan Juli mendatang.

“Kami orang tua memang sudah ada pemberitahuan pak, tapi tetap kami masih rasa berat, tanggal 2 Juli dorang so harus berangkat, sedangkan uang yang harus saya cukupi lagi 5 juta, baru saya pe anak bilang so terlambat, nanti tahun depan ikut ulang”, Ucapnya saat ditemui disalah satu tempat yang ada di Kota Gorontalo, Sabtu (17/06/2023).

Orang tua dari salah satu mahasiswa itu mengatakan, jangan sampai persoalan ini dapat menganggu program beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang anaknya terima.

“Anak saya ini kasian jaga mengeluh, katanya dia takut kalau so tidak mo dapa lagi beasiswa di semester yang akan datang kalau tidak pigi, baru lagi dia ini mo turun lapangan semester depan, dan harus mo ada sertifikat dari program yang mo bayar 10 juta itu, kalau tidak ada bagaimana”, ungkapnya sembari menambahkan;

“Saya mo dapat dimana lagi uang pak, so usaha pinjam tapi belum ada, sedangkan saya pe pendapatan ini cuman pas-pasan, disisi lain saya pe anak ini so pikiran, takutnya mo terganggu dengan dia pe beasiswa deng depe turun lapangan semester depan ini”, sambungnya.

Terakhir, melalui media ini, ia berharap agar program mata kuliah tersebut bisa ada solusi yang terbaik dan tidak menjadi beban bagi mahasiswa dan orang tua seperti dirinya.

“Saya berharap semoga pihak kampus bisa menurunkan itu harga, kalau memang mereka keberatan, cari kamari saja tempat yang lebih dekat mo pigi akan, macam di Manado atau di Makasar, tidak usah di Jawa sana, biar mo murah, kan sama saja, yang penting torang pe anak ini mo selamat sampe wisuda nanti”, pungkasnya.

Baca Juga :

Rachmad/RF