Rekam Fakta, Gorontalo – Pemerintah Kota Gorontalo menargetkan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai 60 persen hingga akhir Agustus 2025. Upaya ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat kemandirian fiskal daerah di tengah keterbatasan dana transfer dan kewajiban pembayaran pinjaman.
Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, menegaskan bahwa percepatan realisasi PAD menjadi fokus utama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Ia menyampaikan, setiap OPD akan membentuk tim khusus untuk menggenjot pendapatan dari sektor-sektor yang menjadi tanggung jawabnya.
“Target kita jelas, tanggal 31 Agustus 2025 PAD harus sudah mencapai 60 persen. Karena saat ini, sumber utama pembiayaan pembangunan hanya bersandar pada PAD,” ujar Adhan saat memimpin rapat evaluasi PAD di Aula Rumah Dinas Wali Kota, Rabu malam, 28 Mei 2025.
Adhan juga menyoroti retribusi besar seperti retribusi parkir dan sampah yang masih belum optimal. Ia meminta semua pihak untuk bergerak cepat dan memaksimalkan seluruh potensi penerimaan.
“Ini adalah tantangan nyata bagi kita. Kota ini tidak bisa bergantung lagi pada dana lain. Semua harus digerakkan,” tegasnya.
Kepala Badan Keuangan Kota Gorontalo, Nuryanto, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, realisasi PAD baru mencapai 29,6 persen dari target lebih dari Rp361 miliar.
Menurutnya, sejumlah kendala masih dihadapi, antara lain keterbatasan sumber daya manusia, dampak efisiensi anggaran nasional yang mempengaruhi sektor pariwisata dan jasa, serta keterbatasan armada pengangkut sampah yang berdampak pada retribusi kebersihan.
“Penurunan aktivitas kunjungan ke Kota Gorontalo memengaruhi pendapatan dari sektor rumah makan dan hotel. Sementara untuk retribusi sampah, minimnya armada membuat layanan pengangkutan belum maksimal,” jelas Nuryanto.
Pemkot Gorontalo berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi berkala, pembenahan manajemen penerimaan, serta peningkatan kualitas layanan agar target PAD dapat tercapai dan pembangunan kota berjalan sesuai rencana.


















