Rekamfakta.com, Kota Manado – Pemasangan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Manado di Lingkungan 1 Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang diduga terindikasi korupsi, oleh oknum Pengguna Anggaran (PA) dan PPK.
Pasalnya proyek tersebut sampai saat ini belum selesai dan baru mencapai 85 persen. Saat awak media melakukan investigasi di lokasi tersebut juga mendapati papan proyek yg anggarannya sudah sejak Tahun 2022 dan menyerap anggaran sebesar Rp.516.290.000, di nilai tidak tepat guna oleh sejumlah masyarakat dan gagal perencanaan hingga diduga korupsi yang terstruktur oleh pejabat berdasi.
Ada pun menurut beberapa warga yang tinggal di lokasi tersebut menjelaskan “proyek ini sudah sejak bulan Oktober Tahun lalu berjalan sampai sekarang belum selesai” dan lagi kata mereka, “kalau memang ini untuk kebersihan sungai dengan cara merubah limbah rumah tangga menjadi bersih agar sungai tidak tercemar, terus bagaimana dengan rumah2 yang ada di sepanjang pesisir sungai yang semua limbah rumah tangga, mandi cuci kakus semuanya langsung mengalir di sungai?” Orang Manado bilang “sama deng nyanda, cuma buang-buang anggaran. Ini perlu di pertanyakan mengapa proyek belum juga selesai,” ucap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Di samping itu proyek IPAL ini harusnya sudah selesai Tahun 2022, namun sangat di sayangkan pengolahan IPAL tersebut di salah gunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, yang berdampak kepada masyarakat yang tinggal di lokasi tersebut.” kenapa tidak di buat kembali talud, broncong sungai pasalnya karna telah rusak,” ungkapnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Kadis PUPR Kota Manado, Jhon Suwuh tidak pernah mengangkat telepon, chat pun enggan dibalas.
Terakhir, melalui pemberitaan ini masyarakat memohon agar Walikota Manado dan Dinas PUPR Manado secepatnya dapat menyelesaikan proyek tersebut. Karena ada 2 tong IPAL lagi yg belum terpakai dan hanya di biarkan saja di pinggiran sungai.
“Takutnya Ketika kena hujan panas matahari bisa rusak sebelum di pakai,” Tutupnya
Safrudin/RF