Rekamfakta.com, Bone Bolango – Dari sekian banyak manfaat pohon, yang paling utama dan terpenting adalah fungsinya pohon yaitu sebagai penghasil oksigen dan penyerap air. Makhluk hidup tidak dapat terlepas dari ketergantungan akan kebutuhan pada oksigen dan air, dimana Pohon juga bisa mengurangi karbondioksida oksigen yaitu gas yang diperlukan manusia dan hewan untuk bernapas.
Pohon juga memiliki kemampuan untuk melakukan fotosintesis yang menghasilkan gas oksigen dan gula. Di saat bersamaan atau saat fotosintesis berlangsung, Tanaman atau Pohon menghisap gas karbondioksida. Gas karbondioksida adalah gas yang sangat beracun. Bila dalam jumlah yang berlebihan, akan menimbulkan efek rumah kaca. Berdasarkan penelitian, setiap 1 hektar Hutan Tropis dapat mengubah 3,7 Ton CO2 menjadi 2 Ton O2.
Berkaitan dengan itu, Perusahaan Listrik Negara Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (PLN UPDK) Provinsi Gorontalo sekarang ini telah memanfaatkan Pohon, mulai dari daun dan rantingnya, baik yang telah menjadi sampah maupun yang masih utuh, sebagai sumber daya pembangkit tenaga listrik yang baru dan terbarukan yang lebih ramah lingkungan, dan dengan perlahan mengurangi pemakaian batu bara yang pastinya akan habis dan tidak ramah lingkungan.
Bertempat di Pondok Pesantren Hubulo pada Minggu pagi tadi (28/11/2021), kegiatan penanaman Pohon Buah-buahan ini dihadiri langsung oleh Bupati Bone Bolango H. Hamim Pou, S.Kom, MH dan Wakil Bupati Bone Bolango Dr. Merlan S. Uloli, SE., MM, Manager PLN UPDK Gatut Pujo Pramono beserta stafnya, H. Ridwan Monoarfa, ST mewakili Koperasi Binaan Kakak RG dan Pimpinan Pondok Pesantren Hubulo Hj. Rachmayanti Monoarfa.
Gatut Pujo Pramono selaku Manager PLN UPDK Provinsi Gorontalo saat diwawancarai awak media menyatakan bahwa peralihan sumber daya pembangkit listrik ini sebagai bagian dari inovasi PLN.
“PLTU Anggrek pada khususnya yang berada di Kabupaten Gorontalo Utara sudah menggunakan ranting Pohon Lamtoro dan Tongkol Jagung sebagai bahan bakar pembangkit listrik, bahkan kami sudah menggunakan sampah ranting dan daun pohon,” ujar Gatut, Minggu (28/11/2021).
“Sehingganya, program inovasi energi listrik terbarukan ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat, baik dari peningkatan daya listrik serta keindahan lingkungan tempat tinggal masyarakat yang akan lebih bersih dari sampah ranting dan daun, karena nilai kalori dari energi lsitrik terbarukan ini sama halnya dengan kalori yang ada di batu bara,” sambungnya lagi.
Menurut Gatut, Inovasi atau energi listrik terbarukan ini tentunya sudah melalui uji dan penelitian serta kajian dari Tim ahli yang ada di PLN. Sehingga dari hasil ujian atau penelitian itu, telah ditemukan nilai kalori energi terbarukan dan sama nilainya dengan yang ada di Batu Bara.
“Pelaksanaan penanaman 500 bibit Pohon Buah di halaman Pesantren Hubulo ini bukan hanya bertujuan untuk menunjang kebutuhan PLN UPDK Gorontalo saja, akan tetapi memiliki banyak tujuan atau misi, yaitu mulai dari edukasi tentang lingkungan terhadap santri dan warga Pesantren Hubulo dan bisa juga menjadi sumber perekonomian pada masa yang akan datang, serta bisa dijadikan sebagai lokasi wisata buah satu-satunya yang ada di Provinsi Gorontalo,” ungkap Gatut.
“Kalau bisa saya sebut, penanaman Pohon Buah-buahan ini adalah bagian dari kolaborasi program, antara PLN UPDK Gorontalo dan Pemda Kabupaten Bone Bolango serta Pesantren Hubulo Gorontalo, kenapa kami memilih Pesantren Hubulo sebagai lokasi pelaksanaan penanaman 500 bibit Pohon Buah, karena luas wilayah Pesantren Hubulo ini sangat luas dan kawasannya sangat sejuk, sehingga kedepan bisa lebih menyejukkan masyarakat, dan kami juga berencana menanam Pohon Buah di Sekolah Paud atau Ruang Belajar milik Bapak Rachmat Gobel yang berlokasi di Kecamatan Limboto,” kata Manager PLN UPDK ini.
“Harapannya, apa yang kami lakukan ini bisa menghasilkan yang terbaik, bisa berbuah dan bisa di manfaatkan oleh warga Pesantren, dan harapan kami juga agar Pesantren nanti juga bisa merawat dan memelihara pohon buah ini, karena dengan merawat itu bisa menambah ilmu dan menambah pengetahuan dari siswa dan siswi di Pesantren Hubulo ini,” tutup Gatut Pujo Pramono
(0N4L/RF)