Rekamfakta.com, Jakarta – Tokoh muda Maluku, Freni Lutruntuhluy, S.Pd meminta Pemerintah Daerah Maluku dan Pemerintah Pusat untuk memperjelas janji pemerintah kepada rakyat dengan program Nasional Maluku dijadikan Lumbung Ikan Nasional (LIN).
“Kita minta pemerintah untuk perjelas program yang digagas pada masa Presiden SBY untuk menjadikan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional. Maksudnya kalau gagal ya bicara saja gagal sehingga rakyat tau kalau yang diisi penuh itu lumbung (kantong/dompet red) para pejabat sedangkan ikan nasionalnya hanya dijadikan program asalan agar bisa mengeluarkan uang rakyat”, ungkap Freni Lutruntuhluy, yang juga sebagai dewan Pengawas Padma Indonesia kepada media ini di Jakarta, pada kamis, 20/01/2022.
Ia menegaskan, masyarakat Maluku awalnya sangat berharap Lumbung Ikan Nasional (LIN) ini menjadi harapan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan lokal dengan mengangkat kualitas serta menyediakan jaminan asuransi bagi para nelayan. Akan tetapi dengan situasi ini, program tersebut terancam gagal bahkan mungkin bisa dipindahkan ke daerah lain.
Selain program LIN ini, ia juga menyebut pemerintah daerah maupun pusat harus bisa menjelaskan kepada public tentang rencana Pelabuhan Ambon Baru atau Ambon New Port yang rencananya dibangun diatas lahan seluas 700 hektar. Maksudnya agar masyarakat mengetahui bahwa niat baik membangun maluku itu ada baik pemda maupun pemerintah pusat.
Dirinya menyebut, ketidakseriusan pemerintah pusat untuk membangun Maluku itu bisa dilihat dari adanya skema pembiayaan Ambon Newport dan Lumbung Ikan Nasional yang tidak lagi memakai skema pembiayaan dari APBN tetapi sudah dikerjasamakan dengan swasta,”
“Dengan mengalihkan anggaran ke kerjasama pihak swasta, sebenarnya pemerintah ingin cuci tangan dari apa yang mereka sudah bicara ke rakyat. Pertanyaannya adalah, selama ini uang rakyat dipakai habis membicarakan hal-hal seperti itu dan tidak ada hasilnya. Ini bukti bahwa keseriusan membangun itu belum ada” tegasnya. (*)
Erick/RF