Rekam Fakta, Opini – 19 Maret 2024, ucapan Selamat Ulang Tahun penuh bahagia yang ke 296 buat Kota Gorontalo. Usia yang tak lagi muda dalam sebuah perjalanan sekaligus telah matang dalam membentuk serta menentukan arah masa depan yang lebih baik.
Tagline “Bersatu Berkolaborasi Untuk Warga Kota Gorontalo Yang Sejahtera” yang diusung oleh Pemerintah Kota Gorontalo pada Dirgahayu Kota Gorontalo kali ini seakan menjadi angin segar buat masyarakat Kota Gorontalo di tengah kecamuk politik yang baru saja usai dan permasalahan ekonomi masyarakat yang makin semrawut dan tak kunjung sembuh.
Namun, bersatu berkolaborasi untuk warga Kota Gorontalo yang sejahtera, pastinya sangat dibutuhkan juga praktik-praktik kerja nyata dari pemerintah kota Gorontalo, bukan hanya ditindaklanjuti pada pengusulan program lalu berakhir begitu saja, apalagi hanya sekadar tagline semata.
Kota Gorontalo dengan kematangan usianya, harusnya dibarengi dengan kematangan kerja-kerja aparat pemerintahan dari segala sisi. Sebab, bersatu dan berkolaborasi untuk kesejahteraan masyarakat tentunya tidak lepas dari apa yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Gorontalo.
Misal, kesejahteraaan masyarakat akan terjadi jika Sumber Daya Manusia yang dihasilkan itu bisa diandalkan. Kemudian dari SDM ini, tercipta ide-ide yang dapat dikerjakan sebagai penggerak ekonomi. Yang akhirnya, terciptalah banyak lapangan kerja buat masyarakat, bangkitlah ekonomi, sejahtera-lah warga Kota Gorontalo.
Sayang, hal tersebut tidak berbanding lurus dengan realitas Kota Gorontalo hari ini. Dimana di jalan-jalan Kota Gorontalo kita masih bisa melihat banyak pengemis dari kalangan orang tua, dan gelandangan yang meminta-minta dari golongan anak-anak.
Bukan hanya itu, Kota Gorontalo masih terkesan seperti kota yang bersikap cuek terhadap permasalahan eksploitasi anak. Dimana hingga detik ini, masih kita temukan banyaknya anak-anak yang berusia belia antara 8-10 tahun di tengah malam masih menenteng jualan untuk ditawarkan dari warkop ke warkop. Padahal mereka masih pada usia wajib sekolah dan menerima pendidikan layaknya anak-anak seusia mereka.
Hal ini tentunya menjadi PR penting buat Pemerintah Kota Gorontalo yang bercita-cita menyejahterakan masyarakatnya. Sehingga sangat disayangkan jika cita-cita ingin sejahtera tetapi abay atas persoalan pendidikan dan SDM untuk masa depan.
Disisi lain, bantuan beasiswa dari Pemerintah Kota Gorontalo masih sangat minim untuk dapat dirasakan oleh anak-anak muda Kota Gorontalo yang masih menempuh pendidikan baik itu di Gorontalo ataupun di luar Gorontalo. Olehnya, bagaimana mungkin akan tercipta persatuan dan kolaborasi untuk kesejahteraan masyarakat sedangkan hal-hal yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat masih menjadi harapan yang belum terealisasikan.
Sebab, bersatu dan berkolaborasi untuk kesejahteraan warga Kota Gorontalo, hanya akan benar-benar tercipta apabila Pemerintah Kota Gorontalo sungguh-sungguh memperhatikan serta merealisasikannya dalam tindakan nyata. Dengan demikian, maka dengan sendirinya SDM akan jadi kuat, ekonomi tentu bangkit, dan Kesejahteraan pasti naik.
Penulis : Agung Rahmawan Datau || Ketua Forum Solidaritas dan Pelajar Kota Gorontalo.
***/RF