Oleh : Fadh Pahdepie
Pesawat jatuh di Kepulauan Seribu, longsor di Sumedang Jawa Barat, Banjir di Kalimantan Selatan, gempa hebat di Majene Sulawesi Barat, dan kemarin baru saja Gunung Semeru di Jawa Timur memuntahkan awan panas dan guguran lava. Juga Merapi yang kembali erupsi. Kita membuka tahun 2021 ini dengan sejumlah bencana dan tragedi.
Sedih, duka, takut, cemas, dan doa semua menjadi satu. Manusiawi jika kita merasa was-was dengan situasi di tahun ini, apalagi pandemi masih mengancam kita semua. Kemarin (16/1), kasus aktif Covid19 di Indonesia meningkat tajam, memecahkan rekor baru hingga 14.224 kasus per hari.
Di saat-saat seperti ini, baik untuk kita banyak merenung dan introspeksi diri. Kita ini makhluk yang lemah dan tak berdaya, banyak zalim pada diri sendiri, mungkin kadang menyakiti dan merugikan orang lain. Banyak kerusakan di muka bumi, termasuk bencana dan tragedi, disebabkan oleh ulah kita sendiri.
Meski masih menanti hasil investigasi dan rekaman kotak hitam, pesawat yang jatuh sering menyimpan fakta di antaranya karena kelalaian manusia (human error). Bisa persoalan manajerial, perawatan, kesalahan teknis, atau lainnya. Longsor di Sumedang, Jawa Barat, konon karena pembangunan perumahan yang tidak sesuai izin. Banjir di Kalsel adalah yang paling parah tahun ini, 9 dari 13 kota dan kabupaten terendam. Bisa jadi karena hutan-hutan terus digunduli, meluasnya lahan sawit dan masifnya penambangan.
Kita berduka, berempati kepada para korban, bersolidaritas dan mengirimkan bantuan. Itu penting. Tetapi perlu juga kita mulai memperbaiki diri, bertaubat kolektif untuk kesalahan-kesalahan yang kita buat—karena kecerobohan, kebodohan, keserakahan, dan seterusnya. Semoga bencana dan tragedi segera kita lalui dan 2021 bisa kita jalani dengan harapan dan situasi yang lebih baik.
Akhirnya kita berdoa, semoga kita terhindar dari bencana, kecelakaan, penyakit, dan apapun saja yang kita tak sanggup menghadapinya. Mudah-mudahan 2021 ini membawa banyak kebahagiaan juga untuk kita dan keluarga, untuk masyarakat Indonesia dan dunia.
Hanya kepada Allah kita memohon ampun. Hanya kepadaNya kita meminta pertolongan. Hasbunāllah wa ni’mal wakīl ni’mal maula wa ni’man-nashir.